RESUME
Tasawuf
Dalam Hierarki Ilmu-Ilmu Islam
Dosen Pengampu : Dr. Ja’far, MA
Oleh :
Nama : MUHAMMAD
HARIYANTO
NIM :
0705163067
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI
FISKA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan
yang lainnya adalah penekanannya terhadap masalah ilmu. Al Qur’an dan As Sunnah
mengajak kaum muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta
menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Al Qur’an
mengatakan bahwa tidak sama antara mereka yang mengetahui dengan mereka yang
tidak mengetahui.[1]
…..Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui,…..” (QS. 39:9)
Dan hanya orang-orang yang belajarlah yang
memahami:
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini kami buatkan
untuk manusia, dan tiada yang memahaminya, kecuali orang-orang yang
berilmu.”(QS. 29:43)
Dan hanya orang-orang yang berilmulah yang
takut kepada Allah
“…………….Sesungguhnya yang takut kepada Allah
diantara hamba-hambaNya hanyalah ulama’” (QS.35:28)
Di dalam hadits Nabi juga ada
pernyataan-pernyataan yang memuji ilmu dan orang yang terdidik, diantaranya
adalah sebagai berikut:
“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”
“Carilah ilmu walaupun di negeri Cina”
“Carilah ilmu sejak dari buaian hingga liang
lahat”
“Para ulama’ itu adalah pewaris para nabi”
“Pada hari kiamat
ditimbanglah tinta ulama’ dengan darah syuhada’ , maka tinta ulama’ dilebihkan
dari darah syuhada’
B.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui Ilmu-ilmu
hikmah dan filsafat
2.
Untuk
mengetahui Ilmu yang diajarkan dan ditransformasikan3.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tasawuf Dalam Hierarki Ilmu-Ilmu Islam
Menurut Ibn Khaldun, ilmu dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Ilmu-ilmu
hikmah dan filsafat (`ulum Al-hikmiyah Al-falsafiyyah) yang diperoleh dengan
akal manusia.
b. Ilmu yang
diajarkan dan ditransformasikan (`ulum Al-naqliyah) yang bersumber kepada
syari`at islam (Qur`an dan Sunnah).[1]
Sementara itu, menurut Al-Ghazali ilmu juga terbagi
menjadi 2 yaitu :
a. Ilmu yang
dihadirkan (`ilm al-hudhuri)
b. Ilmu yang
dicapai (`ilm al-hushuli)
Dari aspek pembahasan, tasawuf membicarakan 4 pokok
persoalan yaitu :
a. Pembahasan
tentang Mujahadah (al-mujahadah), zauq (al-dzawq), introspeksi diri (muhasabah
al-nafs), dan tingkatan-tingkatan spiritual (al-maqamat)
b. Penyingkapan
spiritual (al-kassyf) dan hakikat-hakikat (al-haqiqah), alam ghaib (`alam
ghayb)
c. Karamat wali
(al-karamat)
d. Istilah-istilah
kaum sufi yang di ungkap pasca `mabuk` spiritual (al-syathahat)
2. Hubungan
Tasawuf, Ilmu Kalam Dan Filsafat
Ilmu
dalam islam dibagi kepada 4 kelompok, yaitu :
a. Kelompok
ilmu kewahyuan
b. Kelompok
ilmu pemikiran
c. Kelompok
ilmu terapan
d. Kelompok ilmu
instrumen
Adapun
hubungan antara ilmu tasawuf, ilmu kalam dan filsafat sangatlah erat[2].
Dan dapat dilihat dari beberapa segi yaitu :
a. Sumber :
sumber informasi dan landasan ilmu tasawuf, ilmu kalam dan filsafat dalam islam adalah wahyu. Sehingga dapat dibuktikan
bahwa barulah dinamakan pemikiran islam apabila ilmu-ilmu tersebut telah
dilandaskan wahyu.
b. Fungsi :
fungsi kelompok ilmu pemikiran islam termasuk ilmu tasawuf, ilmu islam dan
filsafat adalah merupakan landasan bagi ilmu-ilmu terapan.
c. Tujuan :
ilmu tasawuf, ilmu kalam dan filsafat sama-sama bertujuan untuk memperkuat dan
memperkokoh sendi-sendi aqidah islamiyah dalam kehidupan manusia, ilmu tasawuf
memperkuat sendi aqidah islam melalui hakikat dengan Tuhan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari resume
diatas saya menyimpulkan bahwa tasawuf adalah suatu kegiatan yang membebaskan
dirinya dari pengaruh kehidupan dunia, sehingga dapat mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
Tasawuf juga
merupakan suatu sikap yang selalu berada dalam kesucian, selalu beribadah,
rendah hati dan selalu bertawakkal kepada Allah SWT dengan tujuan memperoleh
hubungan langsung dengan Allah, merasa dekat dengan Allah bahkan merasa berada
dekat dan bersatu dengan Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution
Harun, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983)
Nata Abuddin. Akhlak Tasawuf, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2010)
A. Mustofa. Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 1995)
[1] Hasan
Langgulung, Manusia dan pendidikan, Al Husna, Jakarta, hlm. 132.
[2] Abu
Hamid Al Ghazali, Ihya’ Ulum ad din, al Qahirat, matba’at al masyhud al
Husaini, t.t., hlm. 15-16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar